Manusia & Cinta Kasih
1.
Pengertian
Cinta
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang
kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat
baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan
manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih
sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa
pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta juga sebuah perasaan yang
diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling saling mencintai,
saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta itu sendiri sama
sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila kedua belah
pihak ikhlas, cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri
sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu
perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
Cinta adalah memberikan kasih
sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun
kadang secara tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang
ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas
cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa
lebih indah harum dan bermakna.
Cinta itu adalah perasaan seseorang
terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh
lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan
pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah
saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa
pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka maupun duka bersama.
Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebih baik/mulia daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan keegoisan, kemunafikan kita yang hanya menginginkan enaknya buat diri sendiri.
Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebih baik/mulia daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan keegoisan, kemunafikan kita yang hanya menginginkan enaknya buat diri sendiri.
Cinta adalah perasaan hangat yang
mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang
begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja,
karena cinta jauh lebih berharga daripada harta yang melimpah, termahal di
dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang Aku cinta kamu…pasti
menjadi perasaan hangat yang istimewa, Karena itu, saat kamu sudah menemukan
seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun
adakalanya cinta begitu menyakitkan, Maka berhati hatilah jangan pernah
coba-coba untuk bermain cinta
Cinta itu adalah sebuah perasaan
yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik
perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang
yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas,
kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan
gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha
untuk melindungi orang yang kita cintai,
Cinta merupakan anugerah yang tak
ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna,
manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat
dideskripsikan dengan bahasa apapun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa
cinta dan juga dengan perasaan. Cinta adalah perasaan yang didalam sanubari
lubuk hati yang tedalam yang bisa membawa kita melayang kedunia Fana yang penuh
dengan mimpi indah
2.
Unsur-Unsur
Cinta
1.Care
(perhatian).
Cinta harus
melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri
sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita
mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi
orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai
Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai dan yang
dimurkai-Nya.
2. Responsibility
(tanggung jawab).
Cinta harus
melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang
mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material,
spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan
bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah
tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab
akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung
jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itulah
Responsibility.
3. Respect
(hormat).
Cinta harus
melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita
syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang
dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya.Inilah yang disebut respect.
4. Knowledge
(pengetahuan).
Cinta harus melahirkan minat untuk
memahami seluk beluk objek yang dicintai.
Kalau kita mencintai seorang wanita
atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami
kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan
beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami
ajaran-ajaran-Nya.
Kalau empat unsur ini ada dalam
kehidupan kita, Insya Allah hidup ini akan bermakna.
Apapun yang kita lakukan, kalau
berbasiskan cinta pasti akan terasa ringan.
Karena itu nabi Saw pernah bersabda:
“Tidak sempurna iman seseorang kalau dia belum mencintai orang lain sebagaimana
dia mencintai dirinya sensiri”.
“ Cintai oleh mu mahluk yang ada di
muka bumi, pasti Allah akan mencintaimu”. (HR. Muslim)
3.
Unsur Dalam
Segitiga Cinta
Teori yang dikemukakan oleh Robert J. Sternberg (1986) ini atau biasa disebut
denganThe Triangular Theory of Love menjelaskan bahwa cinta terdiri
dari 3 komponen atau unsur. Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Intimacy (Intimasi)
Intimasi adalah aspek emosi dari
cinta. Intimasi sebagai perasaan dalam suatu hubungan yang mendorong akan
adanya kedekatan dan keterikatan. Intimasi akan membuat hubungan menjadi lebih
erat antara satu dan lainnya.
2. Passion (Gairah)
Ini adalah sisi motivasi dari
segitiga cinta itu. Sisi gairah itu memiliki peran penting bagi perkembangan
fisiologis dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan orang yang kita cintai.
Unsur ini berkaitan erat dengan intimasi, keduanya saling bergantian muncul
terlebih dahulu dalam suatu hubungan percintaan.
3. Commitment (Komitmen)
Komitmen adalah sisi kognitif dari
cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh
mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu dengan yang dicintai dan
bertumbuh semakin saling mengenal satu dengan lainnya. Kunci dari komitmen
adalah saling mengenal dan menghargai.
4. Bentuk-Bentuk Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni
Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1.
Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai
dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri
sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini
bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah
mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi
seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak
harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk
berbuat baik.
2.
Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada
sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak
manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada
sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan
berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi
dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang
mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu
disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia
sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
3.
Cinta Erotis
Cinta yang
erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan
sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu
dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain
Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka
berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan.
Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal
pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa
ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin
timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak
mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi
berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
4.
Cinta Keibuaan
Kasih sayang
itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri
seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan
fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan
kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu
jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan
dorongan psikis.
5.
Cinta terhadap Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan
semua bentuk cinta yang lain.
6.
Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya.
5.
Tingkatan
Cinta
Cinta
memiliki tiga tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah.MCinta tingkat
tertinggi adalah cinta kepada tuhan.MCinta tingkat menengah adalah cinta kepada
orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.MCinta tingkat terendah
adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat
tinggal.
Menurut ibnu
al-arabi
Mari kita
simak pendapat Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta. Ibnu
al-araby membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:
1.Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita
lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai
seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti
cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.
2.Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif,
tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa
mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti
cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun
caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari
anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang
menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”
3.Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta.
Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih
dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat
diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya
kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik
objek yang kita cintai.
Menurut KANG
ZAIN
1. Cinta
berbasis Shodr (lapisan hati luar)
2. Cinta
berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
3. Cinta
berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Mari kita
simak,
1. Cinta
berbasis Shodr (lapisan hati luar)
Ciri-cirinya
adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki
bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi atau fisik. Dan kental sekali berbau
dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu … tapi sering lupa mensyukuri apa
yang sudah dimiliki.
2. Cinta
berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
Ciri-cirinya
adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Kadang menikmati
tapi kadang menyesali. Kadang inget Tuhan tapi kadang inget kekasih hati
ciptaan Tuhan. Perasaannya bolak-balik seperti Qolbu. Jika ia memiliki hati
yang bersih maka walaupun ia mencintai makhluk Tuhan, ia tetap paham prosedur
syariat yang harus dilewati. Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang
dirahmati Tuhan.
3. Cinta
berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Inilah cinta
yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu
dalam sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa lepas. Hatinya bergantung
penuh kepada Tuhan. Ia nyaris lupa akan dunia. Dan itulah yang jadi masalahnya.
Ia terkadang lupa akan bajunya yang mungkin saja kurang pantas dilihat. Ia
tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering
beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Tuhan, sehingga ada
yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Tuhan. Hatinya tenang karena
dekat kepada Tuhan, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak
mampu dilihatnya. Mungkin saja ia sampai bingung apalagi yang mau di-istighfari,
padahal ia sangat menyukai istighfar dan taubat, tapi ia begitu anti berbuat
maksiat.
6.
Cinta
Dalam Al-Quran
1.
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri.Diantara gejala yang mununjukan kecintaan manusia
terhadap dirinya sendiri ialah kecintaan yang sangat terhadap harta, yang dapat
merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk
mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.Diantara gejala lain yang menunjukkan
kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus menerus
agar dikarunia harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup
lainnya. Dan apabila ia tertimpa encana, keburukan, atau kemiskinan. Ia merasa
putus asa dan mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi.
2.
Cinta kepada sesama manusia
agar manusia dapat hidup dengan
penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
Al-qur’an juga menyeru kepada
orang-orang yan beriman agar salng cinta ,emcintai seperti cinta mereka pada
diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada
para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yan bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir”.
4.
Cinta kebapakan
Mengingatkan bahwa antara ayah dan
anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, amak para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti
halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas
dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan
kegembiraan baginya, sumber ekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia
setelah meninggal dunia. Ini terlihat jelas dalam doa Zakaria as, yang memohon
pada Allah semoga ia dikarunia seorang anak yang akan mewarisinya dan mewarisi
keluarga Ya’qub :
“Ia berkata : “Ya Tuhanku,
sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku
belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya
aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang
yang mandul, maka anugrahlah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan
mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku,
seorang yang diridhai”.
cinta kebapakan dalam Al-qur’an
diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak
jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, dan belas
kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :
“…Dan Nuh memanggil anaknya – sedang
anak itu berada di tempat yang jauh terpencil – : “Hai … anakku, naiklah
(kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-oran yang
kafir”.
Cinta ini nampak pula dalam doa nabi
Nuh as, yang memohon pada Allah semoga anaknya selamat :
“Dan Nuh berseru kepada Tuhannya
sambil berkata : “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan
sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang
seadil-adilnya”.
5.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang apling
bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya
kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga
dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya
ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang”.
6.
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus
Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua
setelah cinta kepada Allah.
Seorang mukmin yang benar-benar
beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung
derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam
tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman
kesehatan menuju cahaya petunjuk.
7.
Kasih
sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa
Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta
atau perasaan suka kepada seseorang.
Dari cara pemberian kaasih sayang dapat dibedakan
menjadi :
1.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2.
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3.
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
4.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Asrus Sani dalam sajaknya “Surat dari Ibu”
mengungkapkan betapa tulus cinta kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan
Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri
sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur. Kita sebagai warga negara yang
baik sudah sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain
tanpa membedakan saudara , suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan sosial,
jenis kelamin, dan tua atau muda.
Kasih Sayang dalam Keluarga
Kasih Sayang dalam Keluarga
Keluarga adalah sebagai suatu kesatuan dan pergaulan
yang paling awal. Sebagai satu kesatuan merupakan gabungan dari beberapa orang
yang ditandai oleh hubungan genelogis dan psikologis yang saling ketergantungan
dengan karakteristiknya yang berbeda. Jadi keluarga menggambarkan ikatan atau
hubungan di antara anggota keluarganya yang diikat dengan berbagai sistem
nilai.
Keluarga dalam bentuk apapun pada hakekatnya merupakan
persekutuan hidup, dalam kedudukan inilah lahir berbagai fungsi keluarga.
Keluarga merupakan bagian dari lingkungan kecil yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang merupakan bagian dari masyarakat dan bangsa, oleh karena itu
kekuatan suatu negara bersumber pada kekuatan keluarga, baik menyangkut
kelancaran, keselamatan maupun kelangsungan hidup suatu keluarga. Salah satu
faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara iklim emosional keluarga adalah
dengan adanya sikap kerjasama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota
keluarganya. kebutuhan-kebutuhan itu meliputi:
Kasih sayang adalah faktor yang cukup penting dalam
kehidupan anak, kasih sayang tidak akan dirasakan oleh si anak apabila dalam
kehidupannya mengalami hal-hal sebagai berikut :Kehilangan pemeliharaan orang
tuanya, Anak merasa tidak diperhatikan , dan kurang disayangi., Orang tua
terlalu ambisius dan otoriter, Orang tua yang mempunyai sikap yang berlawanan.
Seorang anak merasa diterima oleh orang tua apabila dia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa bahwa ada hubungan yang erat antara si anak dengan keluarganya. Anak yang merasa sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluarganya pada umumnya akan merasa bahagia dan aman.
Seorang anak merasa diterima oleh orang tua apabila dia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa bahwa ada hubungan yang erat antara si anak dengan keluarganya. Anak yang merasa sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluarganya pada umumnya akan merasa bahagia dan aman.
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat
dalam keluarganya, dalam arti bahwa ia ingin diperhatikan, ingin agar ibu dan
bapaknya, dan anggota keluarga lainnya mau mendengar dan tidak mengacuhkan apa
yang dikatakannya
Kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebebasan dalam
batas-batas kewajaran. Pada umumnya anak menginginkan kebebasan dari orang
tuanya dalam hal melakukan berbagai aktifitas dan memiliki teman bergaul.
8.
Kemesraan
Kemesraan berasal
dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat diartikan
sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat
diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat
kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
Kemesraan berasal
dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara
maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan
kasih sayang yang mendalam. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang
telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan
daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni
sesuai dengan kemampuan bakatnya.
9.
Belas
kasih
Belas kasihan disebut
juga dengan kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan
orang lain. Lebih kuat daripada empati , perasaan ini biasanya memunculkan
usaha mengurangi penderitaan orang lain.
Di dalam kehidupan nyata, jika kita tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas kasih. Setelah benar-benar masuk dalam jalan kultivasi, saya baru berangsur-angsur memahami makna belas kasih.
Di dalam kehidupan nyata, jika kita tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas kasih. Setelah benar-benar masuk dalam jalan kultivasi, saya baru berangsur-angsur memahami makna belas kasih.
Hati yang
berbelas kasih bisa menghubungkan energi dan menginisiasi energi yang tanpa
batas. Belas kasih itu sendiri merupakan suatu medan energi yang sangat besar.
Seberapa besar kelapangan dada seseorang, seberapa besar pula energi yang bisa dia dapatkan. Jika seseorang selalu memiliki hati belas kasih, maka kelapangan dada yang dia miliki juga bisa berlimpah-limpah bagaikan alam semesta, dia akan memiliki energi teramat besar hingga mampu menaklukkan segala-galanya.
Seberapa besar kelapangan dada seseorang, seberapa besar pula energi yang bisa dia dapatkan. Jika seseorang selalu memiliki hati belas kasih, maka kelapangan dada yang dia miliki juga bisa berlimpah-limpah bagaikan alam semesta, dia akan memiliki energi teramat besar hingga mampu menaklukkan segala-galanya.
Ketika
seseorang bisa mengunakan belas kasihnya untuk mengubah musuhnya, pada saat itu
energi semacam itu akan menjadi senjata yang lebih ampuh bila dibandingkan
dengan pisau dan pedang.
Seorang yang
berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari
pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan
dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak
tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen,
pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami
oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap
hati dari sang sadar yang kekal abadi.
Belas kasih
memperlakukan seseorang tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak,
tersenyum simpul saja sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada
orang lain. Belas kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan
es dan salju yang berada di dalam hati manusia.
Menghadapi
konflik antar manusia atau sekat diantara para kultivator, tidak peduli mereka
berusaha dengan cara manusia yang manapun untuk menghilangkan, tidak akan
mendapatkan cara penyelesaian secara tuntas, hal ini disebabkan oleh karena
cara manusia itu kekurangan energy Tetapi kekuatan dari belas kasih bisa
menguraikan segala permusuhan, sehingga membuat segala perputaran sebab dan
akibat yang berada didunia ini mendapatkan penyelesaian baik. Pancaran sinar
belas kasih melebihi beribu-ribu kata, ia bisa membuat dendam dan sekatan yang
berada di antara hati manusia dengan sekejab hilang tanpa berbekas.
10.
Cinta
Kasih Erotis
Cinta kasih
erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal,
pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman
yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan
seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu
fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan
seksual dengan mudah dapat di dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap
perasaan yang mendalam.
Dalam cinta
kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam
cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak
milik, contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling
mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta kasih
erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa
seseorang sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Hal ini
merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua
mempelainya tidak pernah memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan
kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima
sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai hasil suatu reaksi emosional
dan spontan.
Dengan
demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun
pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
Komentar
Posting Komentar