CERPEN ALA BONEKA
Maklumin ya... bahasa anak SD-SMP jadi agak acak-acak tapi masih polos kok..
Vanie adalah anak perempuan yang berumur 9 tahun. Muka Vanie sangat mirip seperti boneka, gak heran kalau Vanie sering di panggil boneka. Rambut Vanie lurus, poni tebalnya menutupi jidatnya.
“Mah Pah, aku berangkat dulu ya”pamit Vanie.
Vanie langsung mencium kedua tangan orang tuanya.
Di sekolah, ”Eh ada boneka tuh!,boneka kok sekolah, gak banget deh!” sindir Lola.
Lola adalah musuh Vanie, ia sering meledek Vanie.
”Mendingan boneka dari pada tukang gosip.” Kata Vanie dalam hati.
Bel istirahat berbunyi Vanie terus memikirkan apa yang di katakan Lola. Sehingga Vanie tidak konsentrasi untuk belajar. Ia ingin cepat pulang. Akhirnya tiba jam pulang tiba.
Di rumah sikap Vanie pun aneh setelah kejadian yang terjadi di sekolah.
“Kenapa muka ku terlalu mirip dengan boneka sehingga aku selalu di ejak oleh Lola.” Kata Vanie dalam hati. Vanie gak tau kenapa rasa menyesal itu muncul. Mungkin karena ia sudah bosan di ejek terus-menerus oleh Lola.
“Vanie, makan yuk!” ajak mamanya, namanya tante Vina.
“Vanie sama sekali gak lapar mah!” tolak Vanie.
”Nanti kalau kamu lapar kamu ambil makan sendiri ya di meja makan” kata tante Vina tidak memaksa. Malam itu Vanie tidak makan malam.
”Kenapa semua orang memanggilku dan menyangkaku “BONEKA” guman Vanie.
Jam sudah menunjukan pukul 19.00 WIB. Saatnya Vanie belajar. Vanie tidak konsentrasi belajar, karena ia selalu menyesal mukanya seperti boneka. Pokoknya “AKU BUKAN BONEKA” Akhirnya 19.30 WIB Vanie bisa juga belajar dengan konsentrasi. Tidak terasa sudah pukul 21.00 WIB waktunya Vanie tidur.
Oo… ternyata Vanie sudah tertidur, mungkin karena kecapean kali. Dalam mimpinya ia bertemu dengan seseorang yang sangat cantik. Ternyata itu seseorang bidadari. Bidadari mengelus rambut Vanie
“nak, kamu harus bersyukur karena kamu di berikan muka seperti boneka” kata bidadari lembut. “Tapi kan karena mukaku mirip boneka aku jadi di ejek teman-teman ku?” kata Vanie.
“Vanie sayang… mereka mengejek kamu karena mereka iri sama kamu.” Kata Bidadari.
“iri”kata Vanie terkejut.
“Iya sayang, mereka iri sama kamu karena kamu memiliki wajah yang sangat imut” kata bidadari lagi.
Kring….
Alarm Vanie pun bunyi. “Tenyata aku mimipi semalam, mungkin bidadari itu menasehatiku supaya aku tidak menyesal akan wajahku ini” Guman Vanie.
Vanie langsung siap siap ke sekolah. Akhinya Vanie menyadari kalau yang di bilang bidadari itu semuanya benar.
“Van ..bangun ayo bangun ke sekolah” kata mamanya.” Iya…” kata Vanie menjawab. Di sekolah Lagi-lagi Vanie di ejek oleh Lola.
”Sabar..sabar” Kata Vanie ke dirinya sendiri. Sejak kejadian itu Vanie tidak kensen Belajar. Yang di pikirkan Vanie adalah ingin cepat pulang.
“Nak makan yu?” Ajak mamanya Vanie.
”Gak ah ma aku udah udah kenyang.” Kata Vanie.
"Yaudah nanti kalau lapar ambil sendiri ya di meja makan” Kata mamah Vina, mamahnya Vanie. “Iya mah” kata Vanie.
Akhirnya Vanie malam itu tidak makan malam. Ia pun belajar, tetapi ia tidak konsentrasi dia hanya memikirkan kalau “ AKU BUKAN BONEKA” tapi ia ketiduran mungkin karena kecapean kali. dalam mimpinya ia bertemu dengan bidadari yang sangat cantik Bidadari itu mngelus rambut Vanie
“Kenapa muka ku terlalu mirip dengan boneka sehingga aku selalu di ejak oleh Lola.” Kata Vanie dalam hati. Vanie gak tau kenapa rasa menyesal itu muncul. Mungkin karena ia sudah bosan di ejek terus-menerus oleh Lola.
“Vanie, makan yuk!” ajak mamanya, namanya tante Vina.
“Vanie sama sekali gak lapar mah!” tolak Vanie.
”Nanti kalau kamu lapar kamu ambil makan sendiri ya di meja makan” kata tante Vina tidak memaksa. Malam itu Vanie tidak makan malam.
”Kenapa semua orang memanggilku dan menyangkaku “BONEKA” guman Vanie.
Jam sudah menunjukan pukul 19.00 WIB. Saatnya Vanie belajar. Vanie tidak konsentrasi belajar, karena ia selalu menyesal mukanya seperti boneka. Pokoknya “AKU BUKAN BONEKA” Akhirnya 19.30 WIB Vanie bisa juga belajar dengan konsentrasi. Tidak terasa sudah pukul 21.00 WIB waktunya Vanie tidur.
Oo… ternyata Vanie sudah tertidur, mungkin karena kecapean kali. Dalam mimpinya ia bertemu dengan seseorang yang sangat cantik. Ternyata itu seseorang bidadari. Bidadari mengelus rambut Vanie
“nak, kamu harus bersyukur karena kamu di berikan muka seperti boneka” kata bidadari lembut. “Tapi kan karena mukaku mirip boneka aku jadi di ejek teman-teman ku?” kata Vanie.
“Vanie sayang… mereka mengejek kamu karena mereka iri sama kamu.” Kata Bidadari.
“iri”kata Vanie terkejut.
“Iya sayang, mereka iri sama kamu karena kamu memiliki wajah yang sangat imut” kata bidadari lagi.
Kring….
Alarm Vanie pun bunyi. “Tenyata aku mimipi semalam, mungkin bidadari itu menasehatiku supaya aku tidak menyesal akan wajahku ini” Guman Vanie.
Vanie langsung siap siap ke sekolah. Akhinya Vanie menyadari kalau yang di bilang bidadari itu semuanya benar.
“Van ..bangun ayo bangun ke sekolah” kata mamanya.” Iya…” kata Vanie menjawab. Di sekolah Lagi-lagi Vanie di ejek oleh Lola.
”Sabar..sabar” Kata Vanie ke dirinya sendiri. Sejak kejadian itu Vanie tidak kensen Belajar. Yang di pikirkan Vanie adalah ingin cepat pulang.
“Nak makan yu?” Ajak mamanya Vanie.
”Gak ah ma aku udah udah kenyang.” Kata Vanie.
"Yaudah nanti kalau lapar ambil sendiri ya di meja makan” Kata mamah Vina, mamahnya Vanie. “Iya mah” kata Vanie.
Akhirnya Vanie malam itu tidak makan malam. Ia pun belajar, tetapi ia tidak konsentrasi dia hanya memikirkan kalau “ AKU BUKAN BONEKA” tapi ia ketiduran mungkin karena kecapean kali. dalam mimpinya ia bertemu dengan bidadari yang sangat cantik Bidadari itu mngelus rambut Vanie
Komentar
Posting Komentar