Jiwa Usaha Teladan
Salah satu aspek kehidupan Muhammad
SAW. yang kurang mendapat perhatian adalah kepemimpinan beliau di bidang
bisnis. Padahal, sebagian besar kehidupannya sebelum menjadi utusan Allah SWT.
adalah sebagai pengusaha. Muhammad SAW. telah mulai merintis karir berdagangnya
ketika berumur 12 tahun dan mulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun.
Pekerjaan ini terus di lakukan sampai menjelang beliau menerima wahyu (beliau
berumur sekitar 33 tahun).
Dengan demikian Muhammad SAW. telah
berprofesi sebagai pedagang selama kurang lebih 25 tahun ketika beliau menerima
wahyu. Angka ini sedikit lebih lama dari masa kerasulan beliau yang berlangsung
kurang lebih 23 tahun.
Perhatian terhadap aspek bisnis rasulullah
ini mulai mengemuka seiring dengan munculnya kembali konsep ekonomi islam.
Selain membangun kerangka ekonomi islam dan berbagai aspeknya, juga di cari
tokoh yang dapat di jadikan teladan dalam pengelolaan sumber-sumber ekonomi.
Muhammad SAW. merupakan figur yang tepat sebagai teladan dalam bisnis dan perilaku
ekonomi yang baik.
Beliau tidak hanya memberikan tuntunan
dan pengarahan tentang bagaimana kegitan ekonomi di laksanakan, tetapi beliau
mengalami sendiri menjadi seorang wirausaha. Kewirausahaannya tidak terjadi
begitu saja tapi hasil dari suatu proses yang panjang dan di mulai dari beliau
masih kecil. Beberapa pandapat guru leadership
sepakat bahwa apa yang terjadi pada tahun pertama kehidupan akan membuat
perbedaan yang berarti dalam priode kehidupan berikutnya.
Menurut mereka pengalaman masa kecil
dapat mempengaruhi kegagalan atau kesuksesan seseorang. Pengalaman masa kecil
juga dapat menimbulkan dorongan dan daya kritis, kemauan mencoba, disiplin, dan
sebagainya yang membantu untuk mengembangkan rasa percaya diri serta keinginan
berprestasi sebaliknya pengalaman masa kecil juga dapat menyebabkan seseorang
untuk tidak melakukan hal-hal tersebut.
Dalam konteks Muhammad SAW. beliau
mempunyai pengalaman yang pahit sebagai anak yatim. Ayahnya meninggal pada saat
beliau masih dalam kandungan ibunya beliau sempat mempunyai pengalaman menyenangkan
ketika di asuh Halimah. Muhmmad kecil menjadi yatim piatu ketika umur 6 tahun
kemudian beliau di asuh kakeknya setelah wafat dan di lanjutkan oleh pamannya.
Sayangnya, abu tholib merupakan salah 1 anak abdul mutholib yang paling
sederhana hidupnya sehingga tidak jarang Muhammad kecil membantu ekomoni
keluarga pamannya dengan bekerja serabutan. Pengalaman masa keci seperti inilah
yang menjadi modal psikologis beliau ketika menjadi seorang wirausahawan di
kemudian hari.
Pekerjaan mengembala ternak merupakan
pekerjaan yang umum di lakukan oleh para nabi dan rasul. Menurut catatan sejarah,
di masa kecil Muhammad SAW. pernah mengembala ternak penduduk makkah. Pekerjaan
mengembala ternak merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian leardership dan manajemen yang baik. Para pengembala harus mampu
mengarahkan ternaknya ke padang gembalaan yang subur dengan rumput yang menghijau.
Di samping itu, mereka juga harus dapat mengendalikan hewan ternaknya agar
tidak tersesat. Mereka juga harus melindungi ternaknya dari berbagai ganguan
seperti dari hewan pemangsa dan para pencuri. Ini semua merupakan bentuk fungsi
kepemimpinan dan manajemen. Mungkin latar belakang seperti ini memang di
gariskan Allah SWT. kepada calon rasul yang akan mengembangkan risalah kenabian
dan memimpin umat.
Komentar
Posting Komentar